Curah Hujan Tinggi, Banjir dan Longsor Menghantui
Semarang - Curah hujan yang cukup tinggi di awal tahun 2014 menyebabkan beberapa titik di Kota Semarang dilanda banjir. (Kamis, 23/1) lalu, KSR Undip bersama dengan Naval Rescue (tim relawan Teknik Perkapalan Undip), terjun ke lokasi bencana di Kelurahan Gebangsari, Kecamatan Genuk, Semarang.
Posko siaga bencana didirikan di SD Gebangsari 3, bersebelahan dengan Kantor Kelurahan Gebangsari. Bersama dengan aktivis Ubaloka (Unit Bantu Pertolongan Pramuka) yang sudah berada di lapangan, tim bersiaga menyisir daerah yang tergenang banjir.
Penyisiran dilakukan dengan menggunakan perahu karet sambil membagikan logistik dari donatur. Ketinggian air yang mencapai sepaha orang dewasa atau sekitar 70 cm membuat warga kesulitan untuk beraktivitas. Meskipun demikian warga enggan untuk mengungsi dan memilih bertahan di rumah rumah mereka. Selain menyalurkan bantuan, penyisiran juga dilakukan untuk mengecek apakah ada warga yang membutuhkan perhatian khusus seperti sakit sehingga dapat dilakukan penanganan segera.
![]() |
Tim siaga bencana sedang menyisir lokasi banjir dengan perahu karet
|
Selain di daerah Gebangsari, siaga bencana juga diberlakukan di daerah Gentong Gotri yang berada tidak begitu jauh dari kantor Kecamatan Genuk. Kamis(23/1), KSR Undip bersama dengan Mahupa (Mahasiswa Hukum Pecinta Alam) Unika, KSR Unika dan KSR FKM Undip bahu membahu bersiaga bencana. Kegiatan dipusatkan di dapur umum yaitu membantu ibu-ibu yang memasak makanan untuk kemudian dibagikan kepada warga di 9 RT di sekitar posko banjir.
![]() |
Salah seorang relawan KSR Undip sedang membantu memasak di dapur umum posko banjir Gentong Gotri
|
Kegiatan lain yang dilakukan adalah menyisir daerah yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet untuk membagikan makanan ke rumah-rumah warga, mengecek ketinggian air, serta mengecek dan mengimbau warga yang sakit untuk berobat di posko pengobatan gratis yang telah disediakan.
![]() |
Suasana pengobatan gratis di posko banjir Gentong Gotri
|
Dari banyak warga yang berobat, rata-rata penyakit yang dikeluhkan adalah kutu air, demam, diare, maag, batuk dan pilek. Namun ada pula salah satu warga yang diduga menderita demam berdarah sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kegiatan di Posko Banjir Gentong Gotri berlangsung hingga Minggu (26/1). Posko ditutup pada Minggu sore ketika air sudah mulai surut, setelah beberapa hari sebelumnya terendam air yang sempat mencapai ketinggian satu meter.
![]() |
Suasana rumah- rumah yang terendam di sekitar Posko Gentong Gotri pada Sabtu(25/1)
|
Selain banjir, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Semarang juga mengakibatkan bencana longsor.Longsor terjadi di Desa Trangkil RT 06 RW 10, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Longsor mengakibatkan 15 rumah rusak berat dan puluhan rumah lainnya rusak ringan.
![]() |
Keadaan tanah di Desa Trangkil yang bergeser sehingga membahayakan warga |
KSR Undip ikut pula dalam siaga bencana di desa Trangkil. Kegiatan yang dilakukan yaitu membantu memasak di dapur umum, dan melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terkena longsor ke tempat pengungsian yang lebih aman. Warga korban longsor selanjutnya direlokasi ke Rusunawa Kaligawe, Semarang.
![]() |
Pelepasan warga Trangkil korban longsor ke Rusunawa Kaligawe,Semarang pada Kamis (30/1) |
Dalam kegiatan siaga bencana di berbagai titik di kota Semarang ini, banyak anggota KSR yang diterjunkan. Salah satunya adalah Rizwan Rizka Afahni (D.13) yang juga merupakan Komandan KSR Undip tahun 2012. “Di beberapa titik lokasi bencana, baik banjir maupun longsor, KSR Undip yang sekarang lebih pastisipatif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya personil yang diterjunkan.", ujarnya bangga. (Puspita & Candra/*)
0 komentar